Selamat Datang

Idul Fitri 1429H


BULAN RAMADHAN DAN MENYAMBUT IDUL FITRI 1429 H

Pertama-tama assalamu’alaikum wr wb.

Tak disangka tak dikira ternyata Lebaran alias Idul Fitri sudah dalam hitungan jari loh. Ini dia saatnya kalimat….”Ma, baju baru!!!”, “Pak, tumbaske sandal anyar”, “Mbah, jo lali fitrahe yo!” muncul dengan sendirinya. Kebanyakan emang pada gitu semua kok, jadi kalau yang ngga’ mengikuti kebanyakan orang berarti termasuk orang-orang yang mungkin udah berpenghasilan atau mungkin orang-orang yang nyleneh pisan atuh, hahahaha….Namun, apa sih hikmah dari bulan Ramadhan kali ini maupun Idul Fitri nanti bagi kita? Pastinya ada donk, jangan hanya tanya kenapa.

Di setiap bulan Ramadhan gue (biar kelihatan gaulnya gitu loh) yakin 100% kebanyakan orang pasti merasa perlu untuk meningkatkan ibadahnya, entah itu ibadah wajib, sunnah maupun ibadah-ibadah lainnya. Nah, sudah barang tentu imbasnya dapat dilihat pada masjid-masjid terdekat (sebagai contoh saja masjid kita, masjid Nur Alfiyah) yo tho. Masjidnya menjadi lebih ramai dibandingkan hari-hari biasa diluar bulan Ramadhan, ya terutama karena makanannya itu lo yang bikin orang-orang jadi iklas dan betah kalo pas di masjid,hehehe. Tak terkecuali juga dengan para individu-individunya, mereka menjadi lebih giat untuk melaksanakan amalan-amalan yang sifatnya ibadah (sedekah, tadarus, iktikaf de el el). Tapi, ada tapinya ni, setelah bulan yang penuh berkah ini habis??? Gimana??? Ngga’ usah tanya orang lain deh, tanya aja diri loe ndiri bagi yang nyadar (kalau gue sih asik-asik aja, halah tak nyambung). Sudah barang tentu amalan-amalan kita kebanyakan merosot, dari yang tadinya sering sedekah, sedekahnya buat jajan dulu, dari yang tadinya rajin ndarus, ndarusnya tahun depan lagi (termasuk juga si penulis, hehehe) dan seterusnya. Aku salut bagi mereka-mereka yang tetap menjaganya. Memang sangat sulit untuk tetap melanjutkan ke-onfire-an kita dalam ibadah seperti di bulan ini, sebab lingkungannya tu lo yang tak mendukung, ngeles ni ceritanya. Tapi tetep, kita harus selalu berusaha untuk terus menjaga amalan-amalan kita, ngga’ usah muluk-muluk, yang sedang-sedang saja. Wokey coy!!!

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar la ilahaillahu Allahu akbar, Allahu akbar walilla ilhamud. Setelah mendengar kalimat itulah berarti besok kita lebaran, hore hore. Baju, celana, sandal baru dipasang di tempatnya masing-masing, rambut dah necis belum ye, wah minyak wangi ra entuk ketinggalan tur siji jo lali adus sik. Baru setelah dandan rapi, langsung deh kita-kita menunaikan sholat sunnah Idul Fitri. Jreng jreng jreng, setelah sholat siap-siap ngapalin ni kalimat, “Mbah/Buk/Pak/Om/Tante/Pakdhe/Budhe, ngaturaken sugeng riyadi sedaya kalepatan kula nyuwun arta, eh salah nyuwun pangapunten ding” tul ngga’ fren. Intinya, kita-kita saling meminta maaf satu dengan yang lainnya di hari raya ini. Namun, saya yakin anda-anda sekalian sudah berulang-ulang kali mendengarnya, meminta maaf sebenarnya bukan hanya di bulan ini saja loh. Namun lagi, berhubung di hari inilah orang-orang pada seneng hatinya serta sumringah jadi pintu maaf so pasti terbuka lebar-lebar, walaupun nantinya ngga’ tau ye nesu meneh po ra, halah.

Wah dah capek ni mo istirahat dulu yang ngetik, mungkin kalau para pembaca sekalian tidak menemukan hikmah bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang tersirat maupun tersurat dalam wacana di atas, you have my apologize for the lack of my knowledge.

Akhirul salam, wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh.