KIRAB BUDAYA
“SOLO”
WORLD HERITAGE CITIES
Minggu, 26 Oktober 2008 Solo menggelar kirab budaya yang bertajuk WORLD HERITAGE CITIES dimana dimaksudkan kota Solo merupakan salah satu kota warisan kebudayaan masa lampau yang ada di dunia.
Dengan tujuan sampingan menonton yang menonton (??????), hari itu kami menyaksikan langsung kirab ini dari depan GM (Grand Mall), berangkat dari Sondakan jam 2 siang dengan mengendarai 2 sepeda motor bermerk Honda. Sepanjang jalan Slamet Riyadi dibanjiri ribuan warga Solo yang ingin melihat kirab tersebut. Tak disangka tak dikira ternyata kami harus menunggu sampai 2 jam lamanya untuk melihat kirab itu. Akhirnya setelah penantian yang amat panjang, kirabpun dimulai (kurang tahu ya kirabnya dimulai dari mana dan diakhiri di mana).
Kirab dimulai dengan diawali drumband orang-orang berpenampilan Solo kuno (pake blangkon, beskap dan jarik). Setelahnya, Walikota dan Wakil Walikota Solo, pak Jokowi dan pak Rudyatmo yang berbusana Solo kuno-pun muncul dengan naik gajah berhidung panjang, berbadan besar dan bertelinga lebar. Di rombongan berikutnya adalah sekelompok kereta kuda yang mengangkut turis-turis asing dari berbagai negara, Rusia, Cina, Jepang, Inggris dll. Setelah itu muncul rombongan pria-pria berbadan kekar dimana susu-susu mereka bisa bergerak-gerak sendiri, hahahaha. Tak kalah hebohnya juga, ternyata ada putri